The Bandit on Review
…
Kami terengah-engah berlari di lorong kecil dan lembab itu. Antara kami ternyata adalah pria-pria yang terlahir dengan kaki wanita, atau wanita pelacur yang kami kejar ini mungkin sebenarnya bukan wanita. Aku tidak ingin memikirkan kemungkinan terakhir. Aku mencium pelacur itu tadi pagi. Senyum kecil muncul di sudut bibirku tiap aku mengingatnya. Aku cukup menikmatinya. Aku tidak heran, itu bagian dari pekerjaannya. Tapi tentu saja, yang kulakukan juga adalah bagian dari pekerjaanku. Itu adalah tindakan penyamaran. Bukan keinginanku, tapi semata-mata dedikasi dan pengabdianku terhadap negaraku. Tanah airku.
Jauh di lubuk hatiku, tak pernah terbersit sedikit pun keinginan untuk menyakiti wanita itu. Ibuku selalu berkata bahwa aku adalah pria paling lembut yang pernah ia temui. Ia bahkan kadang memanggilku pantat bayi, karena aku begitu lembut. Namun di sisi lain aku harus terlihat tenang dan tangguh di hadapan Greg. Aku harus menjadi contoh baginya. Aku harus menjadi batu karang baginya. Sumber dedikasi dalam profesionalisme yang akan dijalaninya di tahun-tahun mendatang. Baiklah, berakting tenang dan tangguh bukanlah hal yang sulit.
Yosu : Begitu aku menangkapnya, aku akan membuatnya menyesal telah menjadi pelacur!
Greg : *tersengal-sengal*
Yosu : Aku bahkan akan membuat wanita itu menyesal telah lahir ke dunia ini!
Greg : …kau belum tahu?
Yosu : Apa?
Greg : Kita sedang mengejar seorang pria. Sekilas pun aku sudah tahu kita sedang mengejar seorang pria.
Yosu : *memandang Greg, lalu mengedipkan mata dua kali* …te …tentu saja aku tahu!
Greg : Ada yang salah?
Yosu : *berlari makin kencang*
…aku bersumpah akan membunuh pria jalang itu.
Aku bersumpah.
…
— The Bandit, Yosua Omimaru, 2009
—oOo—
Di tengah lautan novel yang sarat dengan tema yang kalo bukan soal romansa antar manusia dan vampire, maka pasti soal anak-anak yang bersekolah di daerah Belitong, novel yang satu ini memberikan angin segar di ranah khasanah pernovelan Indonesia. Diberitakan sebagai sebuah proyek yang kontroversial dan menuai opini dari berbagai pihak, Yosua Omimaru, penulis muda yang dipaksa pembacanya untuk membuat novel, Jumat (9/1) kemarin meluncurkan novel pertamanya, The Bandit.
Tidak ada jejak cerita cinta di dalamnya. Tidak ada adegan percumbuan erotis yang ramai berseliweran di novel-novel lain. Setiap bayang-bayang referensi akan percumbuan seperti misalnya ciuman, yang biasanya memercik suasana erotisme di karya sastra lain, justru akan membuat Anda muak di novel ini. Muak secara literal. Sebuah pengalaman yang unik dan jarang ada di belantara karya tulis Indonesia.
Dalam wawancara singkat terakhir di akhir launching novel tersebut, Yosua sang penulis sempat membuka sedikit rahasia tentang bukunya. “Karakter utama disajikan secara narsis, melankolis, apatis, satiris, fantastis, berkabut, dan …ekliptis”, ujarnya. Sampai saat berita ini diturunkan, kami (red) masih berusaha untuk mengklarifikasi apa itu ekliptis. Tapi mungkin saja kami salah dengar. Mungkin saja yang ia maksud adalah ekaliptus. Walaupun begitu tetap saja kami butuh klarifikasi apa yang ia maksud dengan karakter yang ekaliptus.
Akankah novel ini menjadi daun pertama di musim semi 2009? Aroma dan embun apakah yang akan dibawanya ke padang rumput sastra Indonesia? Temukan jawabannya di toko-toko buku terdekat di sekitar Anda.
—oOo—
PS : Plz dont be ridiculous. THIS BOOK IS FAKE! Gue heran kenapa *ada* orang yang mikir buku-buku di blog ini nyata… For God sake, nggak ada yang nyata di dalam blog ini. Thanks. Cherio. Bye. Adios. Jia cien.
Have a nice day!
Sayang bgt yos, dinyatain aja.. Lo ada bakat lg. Try it !! who knows what lays ahead rite !??
wiw…gw pertamax..hahaha
wew.. lucu ko.. 😛
Dasar HOmo!!!
wakakaka
tersedia di toko buku terdekat :))
Kayaknya kita dah menemukan satu mutiara terpendam di jakarta barat ni…
Ayo bang yos, hajar aja, kali ja da durian runtuh di tengah2 kenekatan ngeluarin buku yg blm jelas awal n’ akhirnya…
Hehe… Salam kenal…
Ahaha. Males ah! XD
ekliptis?
Ekaliptus??
Mungkin Ekbeletpipis. 🙂
Nyahaha.
Mungkin Epilepsi doang keselip k.
Ekliptis
Eklips
Niu mun
Niu dawn
edwart kalen
@_@