Five Reasons Why I Dont Write *Real* Books
yos, lo bikin novel aj yos :p
btw, gak kepikiran jadi penulis? well, sapa tau bisa jadi andrea hinata baru gitu, gua binun dia gaya tulisna aneh cuman karena topik na baru n bagus aja trus jadi laku deh… ahahaha…
bukunya kapan keluar?
Wahaha, aneh2 aja lu Yos.plok..plok..akhirna yg ditunggu2 dah kembali…^^
Ntar kalo bukunya udah keluar gua bakal bantu.
Bantu bajak. 😛
Dalam meditasi dan kontemplasiku sehari-hari, seringkali aku bertanya. Kepada alam yang lirih. Kepada jiwa-jiwa kunang-kunang malam-malam. Mengapa cara pikirku berubah setelah kepalaku terantuk meja kemarin? Pertanyaan itu, dan : Mengapa semua orang ngidam kepengen banget liat gue nulis buku?
Gue punya alasan-alasan yang jelas kenapa gue nggak nulis buku sampe hari ini. Bukan karena gue nggak punya waktu. Bukan karena gue single. Bukan karena gue nggak mahir ngetik 10 jari. Bukan juga karena seperempat bagian pembaca potensial sudah pasti membenci gue. Tapi karena:
Gue butuh blog, bukan buku.
Gue butuh media yang bebas. Yang fleksibel. Yang lugas. Yang menyeberang perbedaan. Yang menyeberang batas waktu. Yang nggak bisa diregulasi bahkan oleh Roy Suryo. Hidup demokrasi! Legislatif! Status quo! Omni ovum et vivo!
Gue butuh media yang bisa gue tulisi kapan pun gue mau, dan yang bisa gue tinggalin kapan pun gue putus cinta. Gue juga butuh feedback instant. Mungkin, setengah dari traffic blog gue adalah browser gue yang auto-refresh panel comment di area admin setiap sepuluh menit. Karena membaca comment adalah hal yang ecstatic buat gue.
Gue butuh media yang bisa gue kontrol. Bahkan setelah gue publish, gue masih bolak balik ngerombak entry tersebut. Gambar ini kok rasanya kegedean. Caption image ini kok kayaknya nggak ada kohesinya. Kalimat ini kok nggak ada komanya. Ini kurang strip satu, di sini kelebihan spasi satu.
Media buku nggak bisa melayani kebutuhan itu. Sedikit pun.
I dont need money more than I need self-actualization.
Kesempatan untuk memberi tahu kalian betapa gue mau melakukan *hampir* apa aja agar gue bisa punya XBox 360, di mata gue jauh lebih berharga dibanding kalian memampukan gue membeli dengan cara memberi gue uang. *Tapi tetap itu bukan ide yang bodoh. Bener. Suer.*
I dont need any money for doing self-actualization. Karenanya, dari launching sampai kapan pun, kalian nggak akan temuin Adsense atau segala bentuk iklan di tempat ini. Oke, kecuali iklan tentang gue, betapa gue sangat high-quality sebagai seorang pria single, les privat gue yang harganya nggak kompetitif dan lain-lain.
Book career doesnt lead me anywhere.
The best thing a book writer does while not writing is speaking. Pergi ke berbagai talkshow, berbagai acara kupas buku, berbagai seminar menulis, berbagai jumpa fans. Apa yang dibicarakan di sana? Tentang apa yang gue lakukan kan. Tapi kalo lama kelamaan yang gue lakukan hanya berbicara, apa lagi yang akan gue bicarakan tentang apa yang gue lakukan?
“Hai, semua! Menjadi penulis itu seru karena… kita bisa banyak bicara di berbagai seminar.”
— Yosua Omimaru, Seminar Penulis 2013
Really. It looks like a very boring life to me. No offense. Keep writing so that you can speak. And keep speaking so that people want to buy your writing. That’s not the kind of life I would love to walk on.
Pembaca gue harus terikat secara identitas kepada gue sebelum bisa appreciate tulisan gue secara menyeluruh
Dulu gue juga sama kayak lu, menyendiri di sudut ruangan. Tapi sekarang, semuanya berubah, gue berubah dan hidup gue berubah. Lu juga bisa berubah, asal punya pandangan paradigma yang benar terhadap kewanitaan. Misalnya: mereka suka benda yang berkilau.
— quoted from How to be a Womanizer *like me* part. 1
Dan baru-baru ini, gue baru tau kalo ternyata trend baru produk consumer goods saat ini ialah:
- Gunakan nama yang super panjang dan tidak lazim
agar menarik minat konsumen yang bosan dengan produk-produk bernama pendek dan terlalu lazim. Contoh produk yang bernama lazim dan pendek antara lain Nivea for Men, Biore for Men, Clear for Men, Kotex for Men, CloseUp, SmileUp, 7Up, MicrosUp dan lain-lain. - Gunakan bahan yang absurd dan tidak masuk akal agar menarik minat konsumen yang bosan dengan bahan yang masuk akal. Contoh bahan yang terlalu masuk akal misalnya, semua pasta gigi pake fluoride, semua shampoo pake anti-dandruff, semua sabun pake anti-kuman dan semua Dove 1/4nya adalah pelembab.
— quoted from Gatsby Refreshing Wash Scrub – Oil Control
Orang bodoh macam apa yang akan bisa appreciate macam tulisan di atas? Oh ya kecuali kalian tentunya. Bukan maksudnya kalian bodoh ato apa. Hmm. Ya kalian ngerti lah maksudnya! Orang juga akan berpikir: Orang bodoh macam apa yang menerbitkan buku Panduan Memelihara Dinosaurus?

Tulisan bodoh macam apa itu!
Gue nggak bisa akrab dengan pembaca gue melalui buku. Gue nggak suka menulis sesuatu yang bisa diterima semua orang begitu aja. Gue lebih suka menulis tentang sesuatu yang dimengerti segelintir orang. Sesuatu yang pernah terjadi pada sekelompok orang yang bareng gue, trus gue bikin jadi joke.
Sampe hari ini, gue yakin masih ada pengunjung blog yang masih bertanya-tanya, kenapa si yosu begitu benci melankolis, kenapa yosu begitu kepengen dipangil michael dan kenapa tulisannya dari awal launching sampe sekarang nggak ada yang bener.
Kalo melalui blog pun orang masih bertanya-tanya, apalagi melalui buku…
Gue menulis bukan buat memuaskan pembaca
Honestly, gue menulis buat memuaskan diri sendiri. Kalo dalam proses itu kalian ikut terpuaskan, maka gue lebih puas lagi. Seandainya gue terapkan filosofi demikian pada media buku, siapa yang mau keluarin modal buat cetak buku gue?
– o –
Jadi, all in all, harapan kalian tentang gue nulis buku… untuk saat ini, jauh dari menjadi kenyataan. Tapi gue adalah orang yang baik. Penuh simpati dan kasih sayang. Gue dan kemurahan hati, alangkah sulitnya kami dipisahkan.
Berikut ini gue lampirkan buku-buku yang akan pertama kali gue tulis seandainya gue bener-bener menulis buku.
– o –

Now, now. Who wouldnt want to be like that?
“…
14. Pastikan Anda selalu membeli game-game bajakan. Dengan demikian Anda akan menghemat banyak uang. Jangan permasalahkan moral karena Anda akan melakukan kebaikan di langkah berikutnya.
15. Anda bisa saja jual game-game bajakan Anda sebagai game-game original. Hanya saja masalahnya, hal itu adalah dosa. Upah dosa adalah maut. Sebagai gantinya, bajaklah game bajakan itu, menjadikannya game bajakan bajakan! Ini adalah balasan yang setimpal untuk para pembajak game, kerja-kerasnya dibajak orang lain!
Anda melakukan kebaikan dengan membantu membalaskan kekesalan developer game yang dibajak…”
— How We Managed to be Rich by Playing Games
Yosua Omimaru, Albertus Kristianto & Albert Lee
– o –

Buat persiapan menunggu ada kasino di Indonesia.
“…dan tunjukkan keahlian Anda bermain kartu yang sudah Anda peroleh di empat bab terakhir. Selamat menjadi kaya!
Bab 5 – Memperoleh Uang Tanpa Berjudi
Karena berjudi itu adalah dosa dan upah dosa adalah maut, jangan terlalu bergantung pada kegiatan itu untuk mendapatkan uang. Anda tentu tidak mau hidup Anda dipenuhi dengan dosa. Sebagai gantinya, persiapkan investasi untuk hair wax, contact lens, jacket stylist terbaru, kemeja trendy, woven pants dan sepatu kulit. Anda akan tahu kenapa dalam dua paragraf lagi.
Jika di bab-bab sebelumnya target Anda adalah om-om kaya yang bodoh, mulai bab ini target Anda adalah tante-tante kaya. Yang sama bodohnya. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang tante-tante yang biasa ada di lantai kasino :
…”
— How to Leave Casino with More Money Than You Came With
Albertus Kristianto & Yosua Omimaru
– o –
Sayang semuanya fiksi. Kalo nggak, udah pasti best seller.
Hoo hah! See ya!
Ayo lah yos, everybody needs money wkwwkkkkkk
Sekali2 co matre dong, masa cewek doang yg matre. Lgan uang hasil keringat sendiri jg hehehe
Hehe, walo udah dijelaskan panjang lebar di atas, if i were you, gua bakal tetap pertimbangin. Minimal gua coba lakukan hal2 ini:
1. coba tarik pembaca lebih banyak. mulai dari teman2nya teman, karyawan2 di tempat lu kerja (mestinya udah ya), manajer, bos, supir angkot dan supir bus, tetangga, pembantu tetangga sebelah, pacar pembantu tetangga sebelah, adik pacar pembantu tetangga sebelah, dst.
2. tulis thema2 yang menggebrak. gua ngerti sih bagian ini “Gue lebih suka menulis tentang sesuatu yang dimengerti segelintir orang. Sesuatu yang pernah terjadi pada sekelompok orang yang bareng gue, trus gue bikin jadi joke.”
Yah, jadi coba aja perbesar terus sekelompok orang ini.
Kalo emang (calon) pembaca banyak, lu ada waktu, kenapa tidak pikirkan buat buku dengan latar belakang semacam ini:
Banyak remaja2 SMP-SMU-Univ yang sangat tertarik dengan hubungan pria-wanita. Di mana itu masa2 mereka belajar tentang hubungan ini. Jadi buat sebuah buku “berat” untuk menggantikan novel2 pasaran yang biasa mereka baca. buku “pengetahuan” ini dibuat dengan gaya khas lu, jadi asik dibaca, namun satire, jadi ada hal2 yang bisa dipetik.
Good luck Yos. Hehe.
Ahaha. It’s still not my thing.
I’d love to do that in the name of : publikasi diri. But, hell, I wont love the journey of making one.
edan! keep writing…
uhmm….. i don’t know yee…
many people can sing well but they dont wanna be a singer, but many singer who cant sing well but their still a singer… ahahaha…
yah suka2 loe lah.. yang penting loe hepi, yang baca tulisan loe juga hepi….
yah cuman kepikiran aja, kalo loe ada kemampuan buat bikin orang demen baca tulisan loe, napa gak tulis sesuatu yang inspired more people to do something, n make a better world for your own… ahahhaa… its more than money u know….
ever imagine, if you were a big writer, and people make some movie based on your book?? ahahahhaha…
writing its not all about the book, you can write scenario for some movie or film, or some short story, or else….
eniwei…. anything that makes u hepi laaar….
just let you know that we like your writing 😀
huahahaha…
gw suka gaya lw ding!
kirain… itu beneran bukunya 😀
begitu…
kalo gitu tulislah lebih banyak blog lagi 😀
andrea hinata itu siapa? :p
Kayaknya penulis gitu. XD
Entahlah, gue nggak pernah peduli sama penulis.
Yos, kenapa ada foto gua disana?? Kudu bayar nih meski blog lo engga komersial…………
Lo mungkin ga butuh duit tapi gw selalu butuh 😀 !!!!
Wah royalti poto lu udah lunas buat bayar kesempatan mejeng di sini il… Emang nggak komersil sih gue, nggak pake duit, jadi sistem barter gitu.